Pengeluaran Banyak, Dompet Tipis? Dana Darurat Solusinya!

 

(Ilustrasi orang sedang merenung akan pengeluaran mendadak. Foto://Freepik.com)

Ditulis oleh: Shalsabhilla Putri 

Jakarta, Vertex.id — Pernah nggak sih, kamu lagi tenang-tenang scrolling TikTok, tiba-tiba laptop ngadat pas harus ngumpulin tugas atau pekerjaan freelance? Atau baru aja gajian, eh pemilik kos ngumumin harga sewa naik bulan depan. Belum lagi kalau tiba-tiba sakit dan butuh berobat segera.

Situasi kayak gini sering bikin dompet langsung tipis seketika. Ujung-ujungnya, solusi instan yang sering diambil adalah pinjam uang ke teman, pakai kartu kredit, atau ngegas paylater. Padahal, pilihan itu bisa bikin finansial makin kusut karena ada bunga, cicilan, atau rasa nggak enak hati.

Nah, di sinilah peran dana darurat jadi krusial. Ia bukan sekadar “tabungan tambahan”, tapi pelampung yang bisa nyelamatin kita dari tenggelam dalam drama keuangan.

Apa Itu Dana Darurat?

Secara sederhana, dana darurat adalah simpanan khusus yang disiapkan hanya untuk keadaan tak terduga. Bedakan dengan tabungan buat liburan, beli iPhone terbaru, atau jajan skincare. Dana darurat sifatnya sakral dan hanya boleh dipakai saat benar-benar terdesak.

Bayangkan dana darurat sebagai asuransi buatan sendiri. Bedanya, kamu yang pegang kendali penuh. Ketika ada biaya medis mendadak, kehilangan pekerjaan, atau bahkan bencana kecil seperti HP hilang, dana darurat bisa jadi “perisai” supaya kamu nggak harus ngutang atau mengorbankan kebutuhan lain.



(Ilustrasi menyimpan dana darurat. Freepik.com)

Berapa Jumlah Dana Darurat yang Ideal?

Pakar keuangan biasanya menyarankan:
  • 3x pengeluaran bulanan → untuk mahasiswa atau pekerja lajang.
  • 6x pengeluaran bulanan → untuk yang sudah berkeluarga atau punya tanggungan.
  • 9–12x pengeluaran bulanan → lebih aman lagi, terutama bagi yang penghasilannya tidak tetap (freelancer, pekerja kreatif, atau wirausaha).

Contoh kalau pengeluaranmu Rp3 juta per bulan, minimal kamu butuh Rp9 juta. Kalau punya tanggungan, targetnya bisa naik sampai Rp18 juta. Angka ini mungkin terlihat besar, tapi bisa dicicil pelan-pelan.

Konsistensi adalah Kunci

Banyak anak muda merasa dana darurat itu “mission impossible”. Padahal, kuncinya bukan langsung ngumpulin besar-besaran, tapi mulai dari yang kecil dan konsisten.

  • Buat rekening khusus pisahkan dari tabungan jajan atau investasi.
  • Tentukan nominal realistis misalnya Rp100 ribu per minggu. Dalam setahun, tanpa terasa bisa terkumpul Rp5,2 juta.
  • Gunakan metode auto-debet langsung sisihkan 10–20% gaji/uang bulanan tiap kali masuk, sebelum sempat “tergodain” buat dipakai.

Simpan di instrumen likuid jangan taruh di saham atau reksadana saham, karena nilai bisa fluktuatif. Tabungan, deposito pendek, atau e-wallet dengan bunga lebih aman.

Anti Drama, Anti Pusing

Intinya, dana darurat bukan cuma teori finansial yang ribet, tapi kebutuhan nyata yang bisa bikin hidupmu lebih tenang. Nggak ada lagi drama bingung cari pinjaman saat keadaan genting datang. Mulai aja dari nominal kecil, yang penting konsisten.

Ingat, hidup itu penuh kejutan dan nggak semuanya menyenangkan. Punya dana darurat artinya kamu sudah kasih “versi aman” untuk dirimu sendiri di masa depan. Jadi, jangan tunggu sampai laptop rusak, kos naik, atau sakit datang baru mikirin dana darurat. Mulailah sekarang, biar besok kamu bisa bilang: “Untung gue udah siapin dana darurat!”

Vertex.Id

Halo! Selamat datang di Vertex.id, blog berita yang dikelola oleh Shalsabhilla Putri, mahasiswa semester 5 Prodi Jurnalistik di Politeknik Negeri Jakarta. Di sini kamu bisa dapatkan informasi terbaru yang akurat dan terpercaya. Vertex.id hadir untuk berbagi berita seputar News, Feature, Opini, Sport, Finance, Politics, Lifestyle, Vertex Foto, hingga Art&Culture dengan bahasa yang ringan dan mudah dipahami. Stay tuned untuk update seru dari vertex.id!

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama